Pandemi Covid-19 sepertinya belum akan berakhir. Dari situs covid19.go.id terpantau angka perkembangan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 setiap harinya masih menunjukan peningkatan. Walaupun beberapa hari terakhir angkanya terlihat sedikit menurun.
Berikut ini ringkasan data sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per tanggal 25 Februari 2021.
Satu hal yang tidak pernah saya duga sebelumnya, keluarga saya menjadi bagian dari statistik Covid-19 di atas. Suami saya merupakan satu dari sekian banyak kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia.
Sejak tiga minggu lalu, tepatnya tanggal 5 Februari 2021, adalah hari dimana suami saya dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR yang dilakukan di RS Royal Progress Sunter Jakarta Utara.
Perasaan sedih dan cemas campur aduk jadi satu ketika menerima kabar ini. Namun saya berusaha untuk tenang dan tidak panik. Terlebih di hadapan anak-anak yang terkejut ketika mengetahui kabar ayahnya positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Seminggu kemudian, saya dan anak-anak juga melakukan tes PCR di Puskesmas terdekat untuk memastikan ada tidaknya penularan Covid-19 cluster keluarga. Alhamdulillah wa syukurillah, hasilnya negatif. Saya lega sekali.
Saya jadi lebih tenang dan bisa fokus merawat suami saya. Apalagi seminggu pertama suami diisolasi, mulai muncul gejala penyakitnya secara bergantian. Diawali dengan radang tenggorokan, nyeri di sekujur tubuhnya, penurunan indera perasa dan penciuman, demam, batuk,pilek dan sakit kepala, hingga kehilangan nafsu makan.
Untungnya saya menerima banyak dukungan dari tetangga, teman maupun saudara selama isolasi. Saya dikirimi makanan, buah-buahan dan obat-obatan untuk membantu kesembuhan suami saya.
Bahkan ada yang mengirim cairan infus dan obat kumur untuk membersihkan hidung dan rongga mulut.
Masya Allah tabarakallah.. semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka aamiin ya robbal alamiin.
Hal-hal Yang Dilakukan Selama Isolasi Mandiri
Saya benar-benar bersyukur bisa melewati ujian Covid ini. Saya belajar dari pengalaman teman-teman yang sudah terpapar lebih dahulu dan berhasil sembuh.
Hal-hal yang saya dan keluarga lakukan selama isolasi mandiri antara lain :
- Menggunakan ruangan terpisah. Suami saya diisolasi di lantai atas rumah kami, sedangkan saya dan anak-anak di lantai bawah.
- Menjaga jarak dengan suami ketika bertemu untuk mengantarkan makanan minimal 1,5 meter dan tetap menggunakan masker.
- Anak-anak membatasi bertemu dengan ayahnya seminimal mungkin. Ketika bertemu pun tetap menggunakan masker.
- Mencuci pakaian kotor suami secara terpisah dan mencampurnya dengan larutan desinfektan.
- Menggunakan peralatan makan khusus untuk suami dan mencucinya dengan larutan desinfektan.
- Meski hanya suami yang positif, saya dan anak-anak tetap tinggal di rumah selama isolasi. Kami hanya keluar rumah pada saat jadwal swab di Puskesmas.
- Menjaga kebiasaan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer setiap kali akan makan, setelah bertemu pasien, dan setelah menerima paket.
- Membersihkan ruangan dan lantai secara berkala dengan desinfektan.
- Menambah konsumsi buah dan sayuran.
- Mengkonsumsi multivitamin dan herbal penambah imun setiap hari.
- Mempraktekkan Teori Garpu Tala dari Ustadz Nasrullah Magnet Rezeki.
- Memohon pertolongan Allah SWT setiap saat dengan mengamalkan zikir pagi dan sore, tadarus dan membaca surat-surat pilihan, tahajud dan duha secara rutin. Diusahakan jangan sampai terlewat satu hari pun.
Alhamdulillah dengan mengupayakan hal-hal tersebut suami saya dinyatakan sembuh dari Covid-19 yang ditunjukkan dengan hasil tes negatif setelah diswab untuk yang ketiga kalinya.
Pasca Sembuh Dari Covid-19
Menurut Buku Saku Pasca Sembuh Covid edisi Februari 2021 yang dikeluarkan oleh Satgas Covid19 Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, terdapat fenomena long Covid-19 yaitu adanya gejala Covid-19 yang bertahan atau muncul kembali berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah pasien dinyatakan sembuh.
Gejala yang sering tetap bertahan :
- Mudah lelah
- Batuk
- Hilang penciuman
- Nyeri kepala
- Nyeri otot
- Mual, diare
- Nyeri perut dan dada
Meski demikian, gelaja long Covid ini tidak menular dan penyintas Covid diperbolehkan beraktivitas seperti biasa. Namun disarankan untuk tetap rutin kontrol ke dokter.
Bagi penderita darah tinggi, obesitas dan gangguan jiwa memiliki faktor resiko mengalami gejala long covid ini.
Setelah dinyatakan sembuh, semua penderita Covid ringan atau berat beresiko mengalami gangguan organ jangka panjang, meskipun tidak semua orang akan mengalami hal ini.
Organ yang terdampak yaitu :
- Jantung : gagal jantung
- Paru : kerusakan jaringan paru
- Otak dan saraf : hilang penciuman, resiko stroke
- Otot : nyeri otot, letih lemah
- Kesehatan mentaal : gangguan cemas, sulit tidur.
Saya perhatikan selama seminggu setelah dinyatakan negatif, suami saya tidak mengalami fenomena long Covid.Beliau tampak baik dan sehat-sehat saja bahkan sudah bekerja kembali seperti biasa. Alhamdulillah 🙂
Reinfeksi Covid-19
Meski sudah sembuh dari Covid-19, ternyata masih ada kemungkinan bisa terinfeksi kembali, disebut Reinfeksi.
Reinfeksi bisa terjadi karena waktu terbentuknya imunitas atau kekebalan alami setelah terkena covid, berbeda pada setiap orang.
Selang waktu terjadinya reinfeksi sangat bervariasi. Mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah dinyatakan sembuh.
Oleh sebab itu, meski telah sembuh tetap harus menerapkan protokol kesehatan agar tidak terinfeksi kembali dan menularkan ke orang lain.
Dan yang paling penting adalah menjaga imunitas tubuh setelah sembu dari Covid-19 dengan menjaga pola hidup sehat seperti :
- Mengkonsumsi makanan bergizi (tinggi protein, antioksidan,vitamin dan mineral).
- Tidur cukup
- Olah raga teratur
- Hindari rokok dan alkohol
- Manajemen stres
- Melakukan vaksinasi
Vaksinasi disarankan tetap dilakukan untuk mencegah penularan virus. Karena meskipun sudah sembuh tetap beresiko terinfeksi kembali. Namun kondisi di Indonesia saat ini, vaksin belum diprioritaskan untuk penyintas Covid-19.
Selain sekilas informasi tersebut di atas, masih ada informasi rehabilitasi sesudah sembuh dari Covid-19 yang dijelaskan dalam Buku Saku Pasca Covid. Bagi teman-teman yang ingin mendapatkan informasi selengkapnya dapat mengunduhnya pada link berikut ini.