Sudah lama sekali saya kepingin ngajak Hanum dan Zhafif main ke Kidzania Jakarta. Keinginan ini baru terlaksana pada hari Sabtu lalu, tanggal 1 November 2014 dengan memanfaatkan tiket diskon dari Lakupon.com. Lumayan lebih murah 20% dari harga tiket normal.
Oleh karena saya pesan tiket di Lakupon seminggu sebelumnya, saya harus melakukan reservasi terlebih dahulu melalui telpon atau email ke customer service Kidzania. Tiket yang saya beli dari Lakupon masih berupa e-tiket yang harus ditukar di counter pada hari kedatangan. e-Tiket kemudian ditukar dengan tiket masuk asli dan masing-masing anak dibekali dengan gelang elektronik dan cek senilai Rp 50.000 yang berlaku hanya di arena Kidzania saja.
Karena baru pertama kali, saya sempat kebingungan ketika sudah berada di dalam arena Kidzania. Sayangnya tidak ada pemandu yang menunjukkan bagaimana cara bermain. Setelah bertanya ke salah seorang petugas, barulah saya mengerti.
Jadi di Kidzania ini anak-anak bermain sambil belajar bermacam-macam jenis pekerjaan. Ada puluhan macam tempat dimana anak bisa “bekerja” seperti orang dewasa. Ada hotel, supermarket, rumah sakit, pabrik,dan masih banyak tempat bekerja lainnya. Namun, hal pertama yang harus dilakukan sebelum mulai bermain adalah mencairkan cek di Bank dengan mata uang uang kizos yang hanya berlaku di dalam arena bermain Kidzania. Saya tidak mengecek berapa jumlah uang yang diperoleh masing-masing anak, tapi ada beberapa lembar pecahan 20, 10, 5 dan 1 kizos.
Uang ini diperlukan untuk berbagai aktivitas di arena Kidzania seperti membayar tiket bus mini, memeriksakan kesehatan dan aneka transaksi yang memerlukan uang lainnya. Dan setiap selesai melakukan suatu pekerjaan, anak-anak diberi “gaji” sebesar 5-10 kizos.
Beda anak, beda juga kesannya. Bagi Hanum, pengalamannya bermain sambil belajar aneka profesi di Kidzania merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan. Waktu 5 jam bermain dirasakannya sangat kurang. Hanum baru nyoba sekitar 8 pekerjaan. Masih banyak jenis pekerjaan lain yang belum Hanum coba. Dari hasil “bekerja” di Kidzania Hanum berhasil membawa pulang uang sebanyak 125 kizos dan beberapa souvenir dari tempatnya bekerja seperti mie instan, biskuit wafer, sapu tangan handuk dan bedak talek.
Lain halnya dengan Zhafif. Baru masuk aja uda menggerutu bilang bosan lah, ga suka lah, dan komentar-komentar ga enak lainnya. Bikin saya jadi ilfil aja. Nyebelin deh judulnya. Awalnya bermain juga karena niatnya mau jajan. Masuk ke Indomaret tuh tadinya mau beli jajanan, eehh ga taunya malah disuruh kerja sama petugas yang jaga hehe… Akhirnya berdua Hanum, disuruh kerja ngitung barang-barang yang ada di toko alias stock opname 😀
Akhirnya setelah muter-muter liat sana sini, Zhafif mau juga nyoba beberapa jenis profesi yang pastinya dia suka seperti pembalap, pilot, pemadam kebakaran dan memanjat dinding. Lucunya, Zhafif justru memilih profesi yang membuatnya mengeluarkan uang bukannya menghasilkan uang seperti halnya Hanum.
Jadi pembalap, harus punya sim dulu. Untuk punya sim, harus cek kesehatan dulu dengan membayar 5 kizos, lalu membuat sim dengan membayar 20 kizos. Lalu untuk ikutan balapan juga harus bayar 10 kizos. Belum lagi memanjat dinding harus bayar lagi 10 kizos. Saya ga tau lagi berapa uang yang keluar karena sempat main terpisah dengan ayahnya, yang pasti saat pulang Zhafif hanya membawa pulang uang 11 kizos.
Ampun dah!
Jadi udah ketauan nih mana anakku yang boros dan mana yang pinter nyari duit hehe…
Di perjalanan pulang, Hanum dengan antusias bilang kepingin balik main lagi ke Kidzania suatu saat nanti. Bahkan dengan suka hati mau menabung untuk membeli tiketnya sendiri. Ya doain aja deh, semoga Allah cepet kasih rezeki lebih untuk bisa balik kesana lagi. Soale lumayan juga modal tiket dan jajan di Kidzania kira-kira sama banyaknya untuk belanja tupo Oriflame wakakaka…
Ga pa pa deh, duit bisa dicari, yang penting mah anak-anakku hepi 🙂
Cuma satu hal yang saya sesalkan, saya ga banyak foto-foto karena baterai hp ngedrop dan saya ga bawa kamera digital. Update status aja ga bisa! Totally mati gaya 😀