Hari Minggu kemarin saya baru kembali dari mudik bulanan saya, dari Bogor. Dan seperti biasanya saya selalu memilih kereta KRL sebagai sarana transportasi umum yang cepat dan terdekat dari rumah. Pas banget dengan mulai diberlakukannya sistem baru e-ticketing kereta api, yaitu layanan penggunaan kartu elektronik sebagai tiket untuk satu kali perjalanan lintas KRL di Jabodetabek.
Hanum dan Zhafif sangat antusias sekali dengan adanya sistem baru ini. Mereka berdua yang sejak lama sudah membaca pengumuman di stasiun mengenai sistem e-ticketing ini, tampak gembira saat dipandu oleh petugas yang menerangkan bagaimana cara penggunaan kartu elektronik tersebut. Setelah masing-masing memegang satu kartu, kemudian menempelkannya pada perangkat di pintu masuk yang terpasang di stasiun awal atau gate in. Setibanya di stasiun tujuan Bogor, kartu tersebut tinggal dimasukkan ke slot pada perangkat pintu keluar atau gate out.
Saat tiba di stasiun Bogor saya dibuat sangat terkejut. Dengan pemberlakuan eticketing ini ternyata membawa perubahan besar pada wajah Stasiun Bogor yang telah berusia ratusan tahun ini. Pintu masuk utama yang semula terletak disamping kini dipindah dan berhadapan langsung dengan jalan raya, dengan struktur atap tinggi yang memberi kesan luas dan terbuka.
Perubahan ini tentu dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan PT KAI sebagai penyedia moda transportasi umum kepada masyarakat pengguna jasa kereta api. Walaupun masih banyak kekurangan disana sini, paling tidak ada usaha PT KAI untuk memperbaiki layanannya.
Namun harga tiket progresif yang semula akan diberlakukan bersamaan dengan eticketing ternyata diundur pelaksanaannya hingga bulan Juli mendatang. Dengan harga baru nanti, penumpang akan dikenakan tarif sesuai dengan banyaknya stasiun yang dilewati. Pada 5 stasiun pertama akan dikenakan tarif Rp 5000 dan setiap stasiun berikutnya dikenakan tambahan Rp 1000.
Saat ini saya membayar tiket seharaga Rp 17500 untuk satu kali perjalanan dari Stasiun Cakung sampai Stasiun Bogor, dengan satu kali transit di Stasiun Manggarai. Saya belum menghitung dengan pasti berapa jumlah stasiun yang saya lewati dari Stasiun Cakung hingga Stasiun Bogor. Tapi kayaknya sih lebih dari 12 stasiun. Sepertinya saya akan membayar jauh lebih mahal pada saat harga baru berlaku nanti.
Apakah saya akan tetap setia menggunakan jasa kereta api ? Hmm… sepertinya saya akan beralih ke moda transportasi lain. Bus misalnya. Apalagi kalo Terminal Pulogebang sudah diresmikan, yang lokasinya juga tidak jauh dari rumah.
Atau mungkin aja saya sudah punya mobil pribadi.
Hehehe…. aamiiin.
Kita liat aja nanti 🙂