Seraut wajah dan seulas senyuman hadir kembali tatkala kenangan masa lalu itu berkelebat merambat, perlahan namun pasti menyeruak ke alam masa kini. Wajahmu. Senyumanmu. Meski tak ada lagi nyeri menghunjam di dada, pun air mata menitik membasahi pipi, kuakui kenanganmu tak pernah jauh-jauh meninggalkan tempatnya bersemayam di suatu tempat dalam benakku entah dimana.
Ada saat-saat dimana kenanganmu muncul dalam bentuk mimpi-mimpi menggelisahkan di malam-malam dingin terguyur hujan. Mengusik ketenangan dalam diam yang terasa kian menyesakkan dada. Mengorek kembali luka lama yang tak akan pernah pulih sempurna. Menghidupkan kembali asa yang dulu pernah kubangun bersamamu.
Terbetik keinginan menggelitik untuk mengulang kembali apa yang sudah hilang musnah ditelan sang waktu. Namun perbedaan diantara diriku dan dirimu yang terbentang lebar memisahkan apa yang telah terpisah untuk selamanya. Memuskilkan segala impian dan harapan untuk kembali menata keping-keping hati yang luluh lantak karena kehilangan belahan jiwa. Kehilanganmu belahan jiwaku.
Meski kutak pernah tahu seberapa dalam kenanganku hidup dalam dirimu, kutahu pasti kenanganmu hidup bersama diriku. Sepanjang hayatku.
Bekasi, 130509 0106